JAKARTA - Pemerintah mulai memerhatikan peranan energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE). Khawatir nantinya energi berbasis konvensional menjadi dikesampingkan, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (Gatrik) Andy Sommeng mengingatkan bahwa Indonesia masih cukup membutuhkan jenis konvensional dalam memasok energi.
Tentunya upaya pemerintah dalam mengoptimalkan EBTKE patut diacungi jempol dan didukung sebaik mungkin. Namun, kata dia, pemerintah tetap perlu menjaga keseimbangan dari porsi EBTKE dan energi berbasis konvensional.
"Kita juga harus hati-hati, bahwa RUEN (Rencana Umum Energi Nasional) tahun 2025 ada portofolio energi kita yang mengamanatkan sekian persen untuk batu bara, gas, dan lain sebagainya. Balancing antarportofolio itu harus bagus," kata dia di kantornya, Jakarta, Kamis (10/8/2017).
Baca Juga:
Dia mengingatkan, kalaupun pemerintah ingin konsen membangun EBTKE, jangan sampai perhatian terhadap energi berbasis konvensional agak terabaikan. Peningkatan rasio EBTKE terhadap yang konvensional harus dilakukan secara perlahan. Sebab, tak bisa dihindarkan, pasokan energi negara mayoritas saat ini masih ditopang yang konvensional.