Faisal juga mengatakan, adanya kenaikan jumlah penumpang udara pada kuartal II-2017 yang masih tumbuh dua digit, baik penerbangan domestik maupun internasional. Begitu pula penumpang kereta api yang tumbuh 8,53%. Dengan kata lain, kata Faisal, adanya perlambatan pertumbuhan di sektor retail tidak bisa dilihat sebagai indikator utama untuk mengukur daya beli.
Baca juga: Konsumsi hingga Investasi Diproyeksi Topang Ekonomi Indonesia Kuartal II-2017
Hal ini karena perlambatan pertumbuhan tersebut digantikan pertumbuhan yang lebih cepat. Salah satunya di sektor pariwisata dan transportasi. Dia menilai, penurunan daya beli tidak bisa dilihat secara monolitik. Pasalnya, struktur masyarakat dari sisi pendapatan berbeda-beda sehingga kemampuan dalam mengonsumsi barang, termasuk jenis barangnya dan berbeda pula.
(Rizkie Fauzian)