"Ini lebih moderate dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan penerimaan perpajakan tahun ini yang ditargetkan di atas 14%. Kenapa kita bikin moderate, karena kita mendengar katakanlah orang katakan jangan terlalu kuat yang menimbulkan banyak pressure kepada kelompok ekonomi," jelas Sri Mulyani.
"Namun ini bukan berarti reformasi di sektor perpajakan kendur, namun makin diperkuat," lanjutnya.
Baca Juga:
Lebih lanjut, Sri Mulyani menuturkan, terobosan yang sudah dilakukan jajarannya, melalui Direktorat Jenderal Pajak ialah, terkait pilar bisnis proses, sistem IT, kemudian diperkuat lagi dengan hadirnya Automatic Exchange of Information (AEoI).
"Dan juga base profit shifting, dan tentu kita akan terus tingkatkan edukasi kepada masyarakat sehingga kepatuhan akan meningkat," tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)