JAKARTA - Guna menjaga Asumsi Makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018, pemerintah mengaku akan mewaspadai faktor-faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi.
"Tentu saja kita akan lihat secara hati-hati, secara teliti seluruh faktor-faktor yang menyumbangkan pertumbuhan ekonomi tersebut," kata Sri Mulyani di kantornya, Senin (21/8/2018).
Dirinya pun tak menampik bahwa dalam realisasinya, bisa saja berbeda dengan Asumsi Makro yang telah ditetapkan pemerintah untuk tahun 2018. "Masing-masing pos pasti ada apa yang disebut kemungkinan melesetnya karena ini kan bukan suatu yang sifatnya exact," ungkapnya.
Baca Juga:
Soal Kurs Rupiah di RAPBN 2018, BI: Kita Nyaman dengan Rate Rp13.500/USD
Pertumbuhan Ekonomi di RAPBN 2018 5,4%, BI: Proses Pemulihan Ekonomi Terus Berlanjut
Adapun, Pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 5,4%, inflasi diperkirakan tetap dapat terjaga di tingkat 3,5%, nilai tukar rupiah diperkirakan berkisar Rp13.500 per dolar Amerika Serikat, rata-rata suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan pada tahun 2018 diperkirakan sekitar 5,3%, asumsi rata-rata harga minyak mentah Indonesia diperkirakan sebesar USD48 per barel.