"Jadi katakanlah pertumbuhan yang berasal dari konsumsi rumah tangga kita juga harus waspada terhadap apakah yang disebut indikator daya beli apakah dari sisi erosi berdasarkan inflasi atau confidence dari masyarakat. Itu lah yang harus kita jaga terus supaya mereka bisa tetap tumbuh di atas 5%," jelasnya.
Baca Juga:
Pertumbuhan Ekonomi 5,4% di 2018, Indef: Butuh Ekstra Kerja Keras
Dari sisi investasi, Sri Mulyani juga melihat optimisme bahwa kredit perbankan akan tumbuh. "Bahwa ini mengasumsikan bahwa perbankan akan tumbuh dari sisi kreditnya cukup tinggi kalau kita lihat realisasinya sampai dengan pertengahan tahun ini masih perlu harus ditingkatkan terus," paparnya.
"Ini sangat tergantung kepada pertama apakah dunia usaha cukup optimis sehingga mereka melakukan pinjaman untuk modal kerja maupun untuk investasi dan juga kapasitas dari perbankan sendiri untuk bisa mendukung pertumbuhannya. Neracanya sudah semakin sehat sesudah berbagai macam non performing loan yang mereka hadapi pada 3 tahun sudah mulai dibersihkan," tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)