Simak! Kemiskinan dan Kesenjangan Bisa Diberantas dengan Sistem Ekonomi Syariah

Lidya Julita Sembiring, Jurnalis
Rabu 23 Agustus 2017 12:46 WIB
Acara Keuangan Syariah (Foto: Lidya Sembiring/Okezone)
Share :

YOGYAKARTA – The 2nd Annual Islamic Finance atau seminar keuangan syariah kedua dilakukan di Yogyakarta. Acara ini diselenggarkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama dengan keuangan syariah lainnya.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suahasil Nazara mengatakan pengembangan sektor keuangan syariah menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kemiskinan dan kesenjangan penghasilan di negara-negara berkembang.

 Baca juga: Ketua MUI: Penguatan Ekonomi Syariah Bisa Hilangkan Kesenjangan

Menurutnya, sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia juga tidak lepas dari masalah kemiskinan dan kesenjangan yang tengah menjadi permasalahan sejak lama. Sehingga saat ini pemerintah harus fokus dalam mengembangkan sektor tersebut.

"Jika anda melihat topik konferensi ini, permasalahan sosial ekonomi adalah tantangan di hampir semua negara berkembang. Sehingga bicara tentang memerangi kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, kami sangat senang acara ini dilaksanakan," ungkapnya di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Rabu (23/8/2017).

Selain itu, ia menilai sebagai negara mayoritas muslim terbesar di Dunia, Indonesia memilik potensi pengembangan keuangan syariah sangat besar untuk mengatasi dua masalah tersebut. Sehingga kemiskinan dan kesenjangan dapat berkurang ke depannya.

 Baca juga: Besarkan Ekonomi Syariah, Pemerintah Bisa Berdayakan Pesantren dan Saudagar

‎"Keuangan syariah mempunyai potensi besar untuk mengatasi kemiskinan dan kesenjangan. Ini sesuai dengan tujuan dari Sustainable Development Goal's," jelasnya.

Baca juga: Majukan Ekonomi Syariah, Menteri Bambang: Harus Dimulai dari Wirausaha

Sebelumnya, Industri keuangan syariah merupakan salah satu potensi bagi Indonesia yang dapat terus dikembangkan. Besarnya jumlah umat Islam di Indonesia menjadi salah satu kesempatan bagi Indonesia untuk terus mengembangkan industri keuangan syariah di Indonesia.


Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional yang juga Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Bambang Brodjonegoro mengatakan, terdapat 3 bidang utama yang diperlukan untuk menjadi fokus pengembangan strategi nasional pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Pertama adalah penguatan sektor ekonomi syariah.

"Rantai pasokan komoditas halal merupakan potensi yang sangat besar mengingat Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di dunia. Namun demikian, untuk dapat memanfaatkan secara optimal, langkah-langkah untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi membutuhkan satu strategi dan program implementasi yang efektif, efisien, serta terintegrasi. Penguatan sektor ekonomi syariah secara signifikan dapat memperkuat struktur perekonomian Indonesia sehingga lebih stabil dan berdaya tahan," kata Bambang.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya