Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

MES Turki Bahas Ottoman Waqf, Sistem Wakaf yang Jadi Pilar Ekonomi dan Sosial

Kurniasih Miftakhul Jannah , Jurnalis-Selasa, 11 Maret 2025 |22:23 WIB
MES Turki Bahas Ottoman Waqf, Sistem Wakaf yang Jadi Pilar Ekonomi dan Sosial
MES Turki Bahas Ottoman Waqf, Sistem Wakaf yang Jadi Pilar Ekonomi dan Sosial  (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pengurus Wilayah Khusus Masyarakat Ekonomi Syariah Turki (PWK MES Turki) membahas mengenai Ottoman Waqf dalam seminar internasional secara daring dengan judul “Peran Wakaf dalam Membangun Peradaban yang Luhur." Webinar tersebut membahas mengenai Ottoman Waqf dengan tujuan memperdalam pemahaman mengenai sistem perwakafan di era Kesultanan Utsmaniyah dan relevansinya dalam dunia modern.

Webinar tersebut menghadirkan sejumlah pakar dan akademisi Prof. Raditya Sukmana (Professor Ekonomi Islam Universitas Airlangga) dan Dr. Aam Slamet Rusydiana (Dosen Sakarya University). Seminar ini membahas bagaimana sistem wakaf di era Ottoman berkembang menjadi salah satupilar ekonomi dan sosial yang menopang kesejahteraan masyarakat,termasuk dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang sifatnya berkelanjutan.

1. Hidupkan Semangat Waqaf

Ketua Umum PWK MES Turki, Dyah Sisca Putri Prasmesti mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu inisiatif dari kepengurusan baru berkolaborasi dengan komunitas Waqf Talk di Turki untuk menghidupkan kembali semangat wakaf di kehidupan modern. 

"Acara ini merupakan salah satu upaya untuk mengenal lebih jauh mengenai sistem wakaf yang berkembang pesat pada masa kekaisaran Ottoman," tandasnya. 

Dyah juga mengatakan, mengutip pidato Presiden Prabowo beberapa waktu lalu dalam acara milad Muhamadiyah ke 112, Pak Prabowo
mengatakan jika beliau pernah belajar tentang peradaban sukses yang disebut kekaisaran Ottoman.

Presiden mengutip perkataan terkenal dari Kaisar Ottoman tersebut, “bahwa tidak ada negara yang berhasil tanpa pemerintah yang bersih, tidak ada kemakmuran tanpa keadilan, tidak ada negara yang berhasil kalau rakyatnya tidak bahagia dan sejahtera. Tidak ada negara yang berhasil tanpa pemerintah yang bersih,” kekuatan kesultanan ottoman masa itu sudah barang tentu ditopang oleh sistem ekonomi yang mengacu pada syariah islam, sehingga Ottoman dapat bertahan lebih dari hampir 700 tahun (7 abad lamanya), demikian ungkap Dyah disela-sela acara kegitan tersebut.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement