Tawarkan Obligasi Rp1,5 Triliun, PT Timah Pasang Kupon Maksimum 9,25%

Giri Hartomo, Jurnalis
Kamis 24 Agustus 2017 15:30 WIB
Foto: Giri Hartomo/Okezone
Share :

JAKARTA - PT Timah Tbk (TINS) segera menerbitkan obligasi dan sukuk ijarah dengan mekanisme Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I tahap I. Adapun target total perolehan dana segar dari dua produk tersebut yakni sebesar Rp 1,5 triliun.

Direktur Utama PT Timah (Persero) Mochtar Riza Pahlevi Tabrani mengatakan total dana yang akan diterbitkan perseroan pada PUB I ini yakni Rp 2,1 triliun untuk obligasi dan Rp700 miliar untuk sukuk ijarah.

Baca juga: Bayar Utang hingga Tambah Modal, Timah Rilis Obligasi dan Sukuk Rp1,5 Triliun

Adapun untuk tahap pertama ini perseroan total dana yang akan diterbitkan adalah Rp1,5 triliun. Dengan rincian masing-masing Rp 1,2 triliun untuk obligasi dan Rp 300 miliar untuk sukuk ijarah.

"Untuk tahap pertama ini, baru akan diterbitkan Rp1,5 triliun dengan rincian sebanyak-banyaknya Rp1,2 triliun untuk obligasi dan Rp 300 miliar untuk sukuk ijarah," ujarnya dalam acara Konfrensi pers penerbitan Obligasi PT Timah (Persero), di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (24/8/2017).

Riza kembali menjelaskan, pihaknya memberikan dua pilihan untuk menentukan jenis seri yang dikehendaki. Pertama, obligasi seri A dengan jangka waktu selama 3 tahun dengan kupon 8,5 sampai 9 %. Kedua, obligasi seri B dengan jangka waktu selama 5 tahun dengan kupon 8,75 hingga 9,25 %. Pembayaran kupon obligasi ini akan dilakukan tiap triwulan.

Baca juga: Wih, PT Timah Targetkan Kenaikan Pendapatan 2 Kali Lipat pada 2017

Begitu juga dengan produk sukuk ijarah, PT Timah juga berencana mengeluarkan dua jenis seri. Pertama, sukuk ijarah seri A dengan jangka waktu 3 tahun dengan kupon 8,5% hingga 9%. Kedua, sukuk ijarah seri B dengan jangka waktu 5 tahun dengan kupon 8,75% hingga 9,25%. Keduanya akan mendapatkan cicilan imbalan ijarah yang akan dibayarkan setiap triwulan.

"Obligasi dan Sukuk Ijarah yang ditawarkan tersebut masing-masing telah memperoleh hasil pemeringkatan idA+ (singleA Plus) dan idA+(sy) (SingleA Plus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia," jelasnya

Adapun, penggunaan dana segar hasil obligasi yang diperoleh setelah pengurangan biaya emisi dari emiten berkode saham TINS ini dibagi menjadi dua bagian. Pertama, sebanyak 30% akan digunakan untuk pelunasan sebagian utang jangka pendek yang berasal dari fasilitas Kredit Modal Kerja.

Baca juga: Masuk ke Bisnis Properti, PT Timah Incar Penjualan Rp200 Miliar hingga Akhir Tahun

Kedua, dana obligasi ini sebanyak 70 % akan digunakan untuk belanja modal yang terdiri dari rekondisi peralatan produksi serta peningkatan kapasitas produksi PT Timah. Pengadaan peningkatan kapasitas produksi tersebut meliputi pengadaan Kapal Isap Produksi (KIP), pengadaan kapal penambangan laut teknologi tepat guna, pengadaan peralatan ausmelt dan fuming, kegiatan eksplorasi dan sebagian pembukaan tambang besar.

"Sementara itu, dana hasil emisi Sukuk Ijarah setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan seluruhnya oleh perseroan untuk rekondisi peralatan produksi," jelasnya

Kemudian, Direktur Keuangan PT Timah Emil Ermindra menjelaskan, pada aksi korporasi ini, pihaknya menggandeng PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas yang bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi. Sedangkan dengan Wali Amanatnya adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Masa penawaran awal (book building) Obligasi dan Sukuk Ijarah ini akan dilakukan pada tanggal 24 Agustus sampai 6 September 2017. Sedangkan, perkiraan masa penawaran umum akan dilaksanakan pada tanggal 20, 22, dan 25 September 2017. Lalu, untuk pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada tanggal 2 Oktober 2017.

"Dengan ini, ke depannya kami optimistis dapat meningkatkan kinerja perusahaan lebih baik dengan melihat potensi bisnis yang ada," jelas Emil.

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya