Baca Juga: Utang RI Rp3.779 Triliun, Jepang Beri Paling Besar Rp194 Triliun dan China Terkecil Rp20 Miliar
Lebih lanjut, Bhima mengatakan utang tersebut pun dikatakan Pemerintah untuk kegiatan produktif yang akan mendukung kesejahteraan masyarakat. Tapi ia menilai bahwa utang salah satunya hanya untuk ambisi infrastruktur. Bahkan subsidi energi dipotong untuk membiayai infrastruktur.
"Ada yang salah dari model infrastruktur kita. Kita ambil utang Rp2000 triliun, kita potong subsidi untuk membayar infrastruktur. Infrastruktur masalahnya jelas karena infrastruktur dibangun berdasarkan prisnip semuanya mau dikuasai perusahaan negara. 87% di kuasai oleh perusahaan skala besar. Kalau dikuasai BUMN, utang itu hanya akan dirasakan manfaatnya oleh BUMN. Bukan ke masyarakat," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)