Dari 5 Surat Utang, Negara Serap Rp15 Triliun

Kurniasih Miftakhul Jannah, Jurnalis
Senin 28 Agustus 2017 12:46 WIB
Ilustrasi: (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA – Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) menerbitkan 5 seri surat utang negara (SUN). Adapun seri yang dilelang melalui sistem Bank Indonesia antara lain seri SPN03171123 (new issuance), SPN12180511 (reopening), FR0059 (reopening), FR0074 (reopening) dan FR0075 (reopening).

Melansir Situs Kemenkeu, Senin (28/8/2017), total penawaran yang masuk sebesar Rp46,3 triliun. Namun, pemerintah hanya menyerap Rp15 triliun pada penerbitan SUN tersebut.

Dari lelang tersebut, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN03171123 mencapai Rp5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,00600%. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 23 November 2017 ini mencapai Rp5,97 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi dengan tingkat kupon diskonto ini mencapai 4,95% dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,1%.

Baca Juga:

KEIN: Tambahan Utang Harus Disesuaikan dengan Defisit RI

Indonesia Butuh Utang untuk Kencangkan Laju Investasi!

Sementara itu untuk seri SPN12180511, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,65710%. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 11 Mei 2018 ini mencapai Rp10,15 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,55% dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,85%.

Adapun seri FR059, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,85881%. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2027 ini mencapai Rp11,09 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0% ini mencapai 6,83% dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,99%.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya