Untuk sukuk ijarah juga memiliki dua seri, yaitu seri A dengan tenor tiga tahun dan cicilan imbalan ijarahnya 8,5- 9% serta seri B memiliki tenor lima tahun dan cicilan imbalan ijarahnya 8,75-9,25%. “Dana yang diperoleh dari obligasi sebagian besar atau sekitar 70% akan digunakan untuk belanja modal, sisanya 30% digunakan untuk pelunasan sebagian utang jangka pendek yang berasal dari fasilitas kredit modal kerja,” ujarnya.
Perseroan membutuhkan dana belanja modal untuk rekondisi peralatan produksi serta peningkatan kapasitas produksi yang meliputi pengadaan Kapal Isap Produksi (KIP).
Baca juga: Bayar Utang hingga Tambah Modal, Timah Rilis Obligasi dan Sukuk Rp1,5 Triliun
Selain itu, juga akan digunakan untuk pengadaan kapal penambangan laut teknologi tepat guna, pengadaan peralatan asumelt dan fuming, serta terakhir untuk kegiatan eksplorasi dan pembukaan tambang besar. “Untuk dan hasil emisi sukuk ijarah setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan seluruhnya untuk rekondisi peralatan produksi,” tuturnya.
(Rizkie Fauzian)