APBN Terakhir, Jokowi Minta Anggaran Negara Difokuskan untuk Rakyat

Dedy Afrianto, Jurnalis
Selasa 29 Agustus 2017 19:21 WIB
Foto: (Dok. Biro Pers Istana Presiden)
Share :

JAKARTA - Sidang Kabinet Paripurna yang membahas tentang percepatan pemerataan pembangunan nasional telah usai dilakukan. Pembangunan memang dipandang penting bagi pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Dalam Sidang Kabinet Paripurna ini, Jokowi turut menyinggung tentang banyaknya momentum yang dimiliki oleh Indonesia dari sektor ekonomi. Momentum ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh pihak untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Karena bagaimanapun, apapun kondisi yang baik di mata internasional, baik itu dari segi ease of doing business, survei Gallup, kemudian rating dari lembaga-lembaga yang kredibel itu hanya menjadi referensi untuk bisa berbuat lebih baik dalam arti implementasi," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/8/2017).

Baca Juga: Punya Banyak Waktu, Pemerintah-DPR Mulai Kulik RAPBN 2018 di September

Dalam Sidang Kabinet ini, Jokowi meminta kepada seluruh Menteri Kabinet Kerja untuk memanfaatkan anggaran dalam APBN secara optimal untuk rakyat. Sebab, tahun 2018 adalah tahun terakhir pemerintahan Kabinet Kerja dapat memanfaatkan APBN hingga akhir tahun.

"Karena tahun depan sudah memasuki tahun politik sehingga ini akan menjadi APBN yang terakhir, Presiden meminta kepada seluruh jajaran Menteri untuk mempersiapkan diri. Hal yang berkaitan dengan APBN betul-betul difokuskan APBN untuk rakyat," ujarnya.

Anggaran negara diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk pembangunan infrastruktur. Pemerataan ekonomi diharapkan dapat terwujud dengan pemanfaatan anggaran APBN yang secara fokus digunakan untuk rakyat.

"Apa yang menjadi arti APBN untuk rakyat, semua programnya adalah untuk masyarakat. Maka demikian karena mungkin sudah tidak ada APBNP lagi karena waktunya sudah tidak ada dan pembahasannya hanya 2 bulan ini maka berkaitan dengan APBN itu betul-betul diberikan stressing oleh Presiden, "ujarnya.

Baca Juga: Anggaran Naik 2 Kali Lipat dalam RAPBN 2018, Begini Penjelasan Mensos

Seperti diketahui, tahun 2018 merupakan tahun dimulainya pesta demokrasi. Pada pertengahan tahun 2018 mendatang, nama calon Presiden dan calon Wakil Presiden juga telah ditetapkan.

"Hal lain karena sudah memasuki tahun depan tahun politik, bulan Juli itu sudah DCT (Daftar Calon Tetap), bulan Agustus sudah penetapan calon Presiden dan Wakil Presiden, dan seterusnya maka kerja yang tersisa ini betul-betul untuk perbaikan kondisi masyarakt yang sekarang ini memang menjadi perhatian Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden," ujar Pramono.

Untuk itu, Jokowi menekankan bahwa sinergi perlu dilakukan oleh seluruh jajaran Menteri Kabinet Kerja. Dengan begitu, masyarakat dapat merasakan program pemerintah secara langsung.

"Ya penekanannya adalah dalam hal ini semua menteri harus bersinergi. Apa yang disampaikan ini tidak lagi menjadi capaian perorangan kementerian tetapi adalah capaian pemerintahan secara keseluruhan. Jadi apa yang dilakukan adalah menunjukkan capaian pemerintah secara keseluruhan," ungkapnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya