Ancora Indonesia Masih Bingung Pilih Metode Cari Dana: Obligasi atau Rights Issue?

Ulfa Arieza, Jurnalis
Rabu 30 Agustus 2017 15:50 WIB
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) mulai melirik kilau pertambangan emas dan mineral. Perseroan pun telah memikirkan beberapa langkah mendalam guna merealisasikan ekspansi ini.

"Salah satu pengembangan yang saat ini sedang kami jajaki secara intensif adalah terlibat ke dalam bisnis pertambangan emas dan mineral," kata Direktur Utama Ancora, Teddy Kusumah Somantri, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (30/8/2017).

Guna memuluskan rencana tersebut, Ancora Indonesia tengah mengakaji kemungkinan pendanaan dari pasar modal. Ada dua aksi korporasi yang dimungkinkan, yaitu dengan penerbitan surat utang atau right issue.

"Kami belum bisa menentukan, apakah kami akan rights issue atau menerbitkan surat utang. Karena, kami belum mengetahui secara pasti kebutuhan dananya," jelas Teddy.

Sekadar informasi, sepanjang semester I 2017, perseroan mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 20% (yoy) menjadi USD43,39 juta. Sedangkan dari sisi bottom line, hingga 30 Juni 2017, perseroan masih mencatatkan kerugian sebesar USD5,91 juta.

"Total ekuitas pemegang saham menurun 60%, karena rugi bersih konsolidasi di 2017," tukas dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya