JAKARTA – Di hadapan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Menteri Keuangan Sri Mulyani menerangkan manfaat utang terhadap pembangunan negara. Dia merincikan sejumlah pembangunan infrastruktur yang dijalankan dengan utang.
Misalnya seperti pembangunan Mass Rapit Transit (MRT) Jakarta dengan utang Rp24 triliun. Sri menilai proyek ini mampu memberikan manfaat terhadap ribuan orang.
Baca Juga: Ke DPR, Sri Mulyani Jelaskan Soal Utang RI yang Menggunung
"Dia ciptakan fasilitas pengangkutan 412 ribu penumpang per hari dan 1,4 juta per tahun. Mampu mempekerjakan 4.000 tenaga kerja sejak pembangunan dan waktu tempuh Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia hanya 30 menit. Hal lainnya total emisi kendaraan hasil kemacetan selama ini bisa diturunkan. Ini dampak positif utangnya," tuturnya, di Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (4/9/2017).
Baca Juga: Catat! Sri Mulyani Pastikan Utang Rp3.779,98 Triliun Dimanfaatkan untuk Hal Produktif
Selain MRT, utang pada pembangunan Bendungan Jati Gede membuat ribuan sawah bisa diairi. Utang sekira Rp4 triliun ini, mampu menciptakan 1,7 miliar meter kubik debit air yang mampu mengairi 90 ribu hektar jaringan irigasi sawah. Kemudian memberikan air baku pada warga sekira 3 ribu liter per detik dan menciptakan daya listrik sekira 100.000 megawatt (mw).
"Di jalur kereta api juga kita utang Rp7 triliun, itu untuk hasilkan lintas baru, selain tujuan kecepatan ini untuk keselamatan, karena double track tidak ada tabrakan kepala dengan kepala lagi. Ini manfaatnya," ujarnya.
Baca Juga: Sri Mulyani: Jika Diawasi, Indonesia Tak Akan Kecanduan Utang
Selain itu, utang negara juga dialokasikan untuk pendidikan yang anggarannya naik Rp200 triliun. Kemudian dari sisi kesehatan meningkat anggarannya 181%, perlindungan sosial naik hampir sembilan kali lipat dari yang sebelumnya Rp35 triliun menjadi Rp300 triliun.
"Ini menjawab pemerintah mengetahui ke mana utang kita pergi. Kita tahu, bahwa utang ini output-nya untuk pembangunan bandara, bendungan jalan kereta api, perumahan, semuanya hasil belanja produktif termasuk utang," tukas dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)