Sindir BKPM, Sri Mulyani: Minat Investasi Tinggi tapi Realisasi Sedikit

Feby Novalius, Jurnalis
Jum'at 29 September 2017 17:27 WIB
Foto: Feby/Okezone
Share :

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan investasi saat ini masih belum cukup membuat ekonomi Indonesia tumbuh 6%-7%. Sampai triwulan II pertumbuhan investasi mencapai 5,4% atau lebih tinggi dibandingkan capaian periode yang sama di 2016 sebesar 4,2%.

Meski lebih baik, Sri Mulyani menilai masih banyak minat investasi yang belum direalisasikan. Dengan alasan investor terkendala izin, infrastruktur dan sebagainya.

"Tentu kalau bicara margin investasi  bukan sekedar saya ingin berinvestasi. Tapi bagaimana realisasi investasi dan ini sesuatu yang sangat sering menjadi persoalan. Kalau kita datang ke BKPM minat investasi tinggi, tapi how much investasi terealisasi sedikit. Mereka mau tapi belum dapat infrastruktur belum konek, perizinan belum, segala hal minat investasi," ujarnya, dalam acara Persatuan Insinyur Indonesia, di Kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Jumat (29/9/2017).

Baca Juga: Kementerian ESDM Terima Hasil Evaluasi 8 Blok Terminasi dari Pertamina, Bagaimana Hasilnya?

Menurut Sri Mulyani, supaya minat investasi bisa direalisasikan maka harus ada sesuatu hal yang atraktif dilakukan. Sehingga faktor itu bisa mempengaruhi keinginan si investor merealisasikannya.

"Misalnya mempengaruhi investasi dengan cost, eodb maupun return yang menarik bagi para investor," imbuh dia.

Dari sisi capaian investasi, Sri Mulyani melanjutkan, bahwa investasi langsung pertumbuhannya mencapai 30%. Itu didapat dari investasi penanaman modal pada industri makanan, industri farmasi dan kimia serta komunikasi.

Baca Juga: Simak! Menteri Jonan Beberkan Penyebab Realisasi Penerimaan Negara Sektor ESDM Terus Turun

Untuk industri makanan, kata Sri Mulyani, tumbuh karena kelas menengah sekarang tidak hanya sekedar ingin mengkonsumsi nasi, tapi lebih banyak makanan lain yang dikonsumsi.

"Jadi packaging jadi penting bagaimana menjadi makanan siap saji tanpa harus membutuhkan olahan cepat. Pasalnya orang makin mobile, jadi industri makanan jadi luar biasa penting," tukas dia.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya