BEKASI - Asosiasi Usaha Kecil dan Menengah Indonesia (ISMEA) menilai para pelaku usaha batik saat ini tengah berjuang untuk menyaingi produk 'branded' yang mendominasi pangsa pasar produk fashion nasional.
"Kita masih berjuang untuk membuat batik menjadi suatu kebanggaan masyarakat. Kenyataan sekarang, kita belum bangga dengan batik. Masyarakat lebih bangga pada barang branded sehingga masih perlu kerja keras," kata Ketua Umum ISMEA Rudiatin Endang di Bekasi, Senin (2/1/2017).
Baca juga: Pembangunan Infrastruktur Pesat, Bekasi Berpotensi Jadi Magnet Pengusaha Batik
Dikatakan Endang, sebanyak 250 lebih pengusaha UKM yang tergabung dalam ISMEA tengah memperjuangkan persaingan bisnis dengan industri fashion branded melalui serangkaian upaya.
Upaya yang dimaksud di antaranya, memperluas jangkauan pemasaran produk, melakukan inovasi produk batik, jaminan ketersediaan bahan baku hingga mengadvokasi anggota dalam memperoleh kemudahan regulasi terkait pemasarannya.