JAKARTA – Kementerian Per tanian (Kementan) mengalokasikan anggaran Rp200 miliar untuk bantuan bibit rempah kepada petani. Bantuan bibit tersebut untuk mendorong Indonesia menjadi produsen rempah dunia.
”Anggaran Rp5,5 triliun untuk bibit. Ini baru APBN-P (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan),” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam rapat kerja (raker) tentang Kembalikan Kejayaan Rempah Indonesia di Kantor Gubernur Maluku, Ambon, kemarin.
Dalam rilisnya, bantuan Rp200 miliar tersebut diberikan kepada Provinsi Maluku dan Maluku Utara, masing-masing Rp100 miliar. ”Jika kurang, kami masih ada anggaran tiga tahun ke depan. Kami anggarkan tiga tahun berturut-turut,” kata Mentan.
Amran meminta kepala dinas terkait agar mengalokasikan bantuan tersebut ke sejumlah daerah berdasarkan keunggulannya masing-masing. ”Jadi, arahnya skala ekonomis,” cetusnya.
Guna mendukung pelaksanaan kegiatan dimaksud, Mentan juga memberi bantuan berupa alat mesin pertanian (alsintan) berupa traktor sebanyak 20 unit. ”Ini dulu fokus, jangan diecer,” katanya. Untuk menyejahterakan pe tani, pemerintah mendorong investor untuk datang dan membangun industri pengolahan sekaligus menjual produk jadi.
Amran pun mendorong perguruan tinggi turut berpartisipasi pada kegiatan yang bertujuan mengembalikan kejayaan rempah Nusantara 500 tahun silam, kala dijajah Eropa. Para akademisi diharapkan menjadi pendamping agar implementasinya di lapangan berjalan optimal.
Tak hanya perguruan tinggi, Mentan juga berharap jajaran Kodam XVI/Pattimura dan Polda Maluku turut mengawal kegiatan tersebut. Pada kesempatan sama, Gubernur Maluku Said As sagaf mengaku gembira dan mengapresiasi rencana Menteri Amran mengembalikan kejayaan rempah. Karenanya, dia memastikan akan menyukseskan kebijakan tersebut.
”Semo ga dengan gagasan Pak Menteri, rempah-rempah kembali dapat perhatian dan menjadi sumber kesejahteraan rakyat di negeri ini,” ucapnya. Said mendukung kebijakan Amran, lantaran perkembangan peradaban Maluku tak lepas dari rempah. Sebab, kekayaan rempah di Maluku pada 1.500-an mendorong bangsa Eropa da tang ke Maluku.
Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo juga menyatakan dukungan sama. Dia berharap, Pemprov Maluku dan Maluku Utara turut menopang dengan memperbanyak balai-balai latihan kerja.
(Dani Jumadil Akhir)