Banyak Utilitas Jadi Kendala Proyek MRT, Kok Bisa?

Koran SINDO, Jurnalis
Kamis 12 Oktober 2017 12:39 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) fase I (Bundaran HI-Lebak Bulus) terkendala banyaknya jaringan utilitas persisnya pada bagian pintu masuk (entrance) kiri dan kanan stasiun underground. Utilitas tersebut seperti kabel telekomunikasi, drainase, pipa gas, kabel listrik, dan air.

”Caranya bisa cukup dengan digeser saja. Kalau berdampak (risikonya) sangat besar, berarti kita harus relokasi atau pindah lajur. Baru kita bisa lakukan konstruksi,” ujar Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim saat Fellowship Programme MRT di Kantor PT MRT, Wisma Nusantara, Jakarta.

Lamanya pembangunan konstruksi MRT fase I ini disebabkan prosedur yang harus ditempuh untuk memindahkan utilitas. Proses pemindahan utilitas membutuhkan 3-6 bulan sehingga dapat menghambat kelancaran pembangunan.

Baca juga: Menhub: MRT Akan Beroperasi Maret 2019

”Setelah itu, baru kita bisa mulai kegiatan konstruksi. Jadi memang kendala utama untuk pembangunan di underground,” ucapnya.

Menurut Silvia, ada juga situasi di mana proses pembangunan tidak harus lewat bawah tetapi di atas utilitas. ”Itu kita harus bikin support (konstruksinya) dulu. Bisa dilihat di lokasi saat proses pembangunan, ada beberapa utilitas yang digantung dan kita membangun di bawahnya, kemudian setelah kita selesai kerja di bawah kita back field. Di situ bisa kita pindahkan,” ujarnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya