JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan bahwa sekarang dunia bergerak dengan perubahan yang begitu cepat. Untuk itu, ia berharap semua lini bisa siap menghadapi perubahan ini.
Seperti di sektor perdagangan. Sekarang sedang masa transisi dari offline ke online. Ini kesempatan untuk bisa dimanfaatkan sebaiknya, jika tidak maka Indonesia bisa ditinggal.
"Di Tiongkok itu 30%-35% toko sudah tutup, karena ada pergeseran offline ke online. Ini terutama Alibaba punya logistik platform yang merambah ke mana-mana," ujarnya, di Rembuknas 2017, JIEXPO 2017, Jakarta, Senin (23/10/2017).
Baca Juga: Pergantian Offline ke Online Itu Benar Terjadi, Ini Buktinya!
Dia mengatakan, perubahan dunia yang begitu cepat akan mengubah landscape berbagai sektor seperti ekonomi, politik dan interaksi sosial. Ditegaskannya, semua lapisan masyarakat harus siap hadapi perubahan ini.
"Ini yang harus di antisipasi. Kalau sudah berubah, politik nasional juga berubah, daerah selanjutnya juga berubah, interaksi sosial juga berubah semua, sekarang pun sudah berubah," imbuh dia.
Dia melanjutkan, perubahan juga terjadi dalam skema gaya konsumsi masyarakat. Di tengah perkembangan digital, gaya beli masyarakat ikut berubah.
Baca Juga: Soal Tren Belanja Online, Bos Tokopedia: Kontribusi E-Commerce Baru 1%
Saya makan sate dulu pergi ke warung sate, sekarang go-food, 30 menit datang. Gado-gado biasa beli ke warung, sekarang enggak mau. go-food 30 menit datang. Ini akan cepat sekali, Jakarta hingga ke daerah-daerah. Landscape politik, ekonomi, interaksi sosial kan berubah. Ini yang harus diantisipasi," tuturnya.
Perubahan juga terjadi pada media. Sekarang kebiasaan orang menonton televisi dan membaca koran mulai bergeser. Kini orang lebih senang memegang smartphone dan mencari tahu informasi lewat handphone-nya.
"Gadget sekarang mau apa, belanja semua bisa. Coba tanya ibu-ibu sekarang belanja dengan apa, tiap hari klak-klik saja. Bu Jokowi juga saya lihat sama. Ini asik apa saya tengok, ada yang dilihat, enggak usah saya ceritakan," ujarnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)