JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan akan meresmikan operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik PT Vivo Energy Indonesia. SPBU Vivo sebelumnya dilarang beroperasi karena persyaratan belum lengkap.
Pantauan Okezone, Kamis (26/10/2017), peremian dilakukan langsung di SPBU Vivo Cilangkap, Jakarta. Dijadwalkan Jonan akan tiba sekira pukul 12.00 WIB.
Ada hal menarik dari peresmian SPBU Vivo, di mana bensin jualannya bukan lagi BBM penugasan jenis RON 88. Terlihat di papan harga, SPBU Vivo menjual BBM RON 89 dengan nama Revvo.
Baca Juga: Saingi Pertamina dan Shell, Berapa Harga BBM Vivo?
Untuk harga Revvo 89 belum diketahui, karena belum tertera di papan harga. Namun jika melihat jualan bensin sebelumnya, SPBU VIVO menjual Revvo 88 dengan harga Rp6.550 per liter.
Sebelumnya, Corporate Communication Vivo Maldi Al-Jufrie memastikan bahwa perusahaan yang sebelumnya bernama PT Nusantara Energi Plant Indonesia (PT NEPI) menjual BBM dengan harga yang mampu bersaing dengan SPBU dengan merek dagang lainnya.
"Harga untuk di Cilangkap, kami jual yang ron (research octane number) 88 Rp6.550, ron 90 Rp7.500, ron 92 Rp8.250," kata dia.
Baca Juga: Sempat Dilarang, Berapa Harga BBM di SPBU Vivo?
Namun untuk saat ini pihaknya belum menargetkan kapasitas BBM yang dapat terjual hingga akhir tahun. Kata dia, pihaknya masih akan fokus meningkatkan infrastruktur pendukung beroperasinya SPBU Vivo. Baru 2-3 tahun ke depan pihaknya akan mulai memikirkan target penjualan BBM.
"Terkait harga, kami belum punya target penjualan dari sisi volume. Kami masih fokus ke infrastruktur. Baru nanti target tahun ke 2, tahun ke 3," ujarnya lebih lanjut.
Adapun, mengenai harga jual BBM oleh SPBU Vivo, lanjut dia, untuk ron 88 yang spesifikasinya setara premium milik Pertamina mengikuti ketetapan pemerintah. Sementara untuk harga ron 90 (setara Pertalite) dan ron 92 (setara Pertamax) ditentukan sesuai kesepakatan perusahaan yang dianggap paling ideal.
"Kami bisnis di sini aturan mainnya kita ikuti. Ron 90 ke atas kami akan tetapkan harga yang pasti kita akan bersaing. Kalau terlalu tinggi kalah (bersaing), kalau terlalu rendah kita diserbu," tandasnya.
(Dani Jumadil Akhir)