JAKARTA - Masyarakat utamanya di wilayah Cilangkap, Jakarta Timur, sudah bisa membeli bensin di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) milik PT Vivo Energy Indonesia, Vivo. Hal ini usai dilakukannya peresmian langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
Harga bensinnya pun sangat terjangkau sekira Rp6.100 per liter untuk produk Revvo 89. Produk ini kualitas di atas premium yang memiliki RON 88. Untuk produk lainnya, ada Revvo 90 seharga Rp7.500 per liter dan Revvo 92 seharga Rp8.250 per liter.
Ada yang menarik dari harga jual bensin Vivo utamanya Revvo 89 seharga Rp6.100. Di mana, PT Pertamina mengaku merugi dari penjualan premium. Bahkan sejak 2015 sampai hari ini, Pertamina mengalami kerugian hingga Rp15,2 triliun.
Baca juga: Beda Harga BBM yang Dijual, Vivo Rp6.100 dan Pertamina Rp6.450
Lantas apakah SPBU Vivo akan juga ikut merugi, karena sudah menjual bensin lebih berkualitas namun harga jauh lebih murah ?
Corporate Communication Vivo Maldi Al-Jufrie mengatakan, harga jual bensin yang sudah ditetapkan merupakan strategi bisnis. Untuk itu, tidak akan ada kerugian dari harga jual bensin kualitas lebih baik namun harga lebih murah dari premium sekira Rp6.450 per liter.
"Kita di sini ingin berbisnis kawan-kawan. Jadi kita antisosial, kalau dibilang rugi Insya Allah tidak, Rp6.100 tidak rugi dong. Acuannya harga keekonomian," tuturnya di SPBU Vivo, Cilangkap, Jakarta, Kamis (26/10/2017).
Baca juga: SPBU Vivo Jual BBM RON 89 Rp6.100 per Liter, Menteri Jonan: Lebih Murah dan Kualitas Bagus
Menjual Revvo 89 in. sebagai wujud nyata bawah Vivo Energy mentaati aturan yang ada. Di mana dalam uji coba operasional tertera Revvo 88 atau setara dengan premium.
"Seperti disampaikan Pak Menteri kita tidak pingin terlibat dalam polemik kenapa 88, belum penunjukan kenapa. Karena itu Alhamdulillah atas persetujuan pemerintah kita buat produk baru Revvo 89. Ini diblendingnya di storage kita. Di Priok," tandasnya.
(Rizkie Fauzian)