Baca juga: Bandara Kulonprogo Akan Putus Jalur Jalan Selatan Jawa
Dibangun dengan type 30 dan luas tanah 60 meter persegi untuk rumah tapak dan type studio berukuran 20 meter persegi untuk rusunami, proyek ini sepenuhnya diperuntukkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Dosen Fakultas Teknik Universitas Islam Indonesia (UII) Sarwidi yang dilibatkan dalam pengembangan rumah murah menyatakan kawasan selatan terutama Bantul sejak gempa 2006 memang dijauhi pengembang. Pihaknya berharap agar pengembang meliriknya.
"Kualitas harus diutamakan, tetapi dengan harga yang cukup terjangkau," katanya.
(Rizkie Fauzian)