JAKARTA - PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) mulai fokus untuk menggarap sektor energi. Perusahaan yang baru saja berganti nama dari sebelumnya, PT Trada Maritime Tbk bakal mengakuisisi dua perusahaan tambang batu bara.
Pertama, TRAM akan mengambil alih PT Gunung Bara Utama (GBU) secara tidak langsung melalui pemegang saham PT Semeru Infra Energi (SIE) dan PT Black Diamond Energi (BDE). Selain itu, TRAM juga akan mengakusisi berikutnya adalah PT SMR Utama Tbk (SMRU) melalui pemegang sahamnya, yaitu PT Lautan Rizki Abadi (LRA).
Direktur Utama TRAM Ismail Mahruf mengatakan, perseroan akan mengubah porsi bisnis, dari 100% perusahaan pelayaran menjadi kombinasi bisnis pertambangan 80% dan sektor pelayaran 20%.
"Akuisisi perusahaan energi diharapkan menjadi tahap awal bagi kami dalam menerapkan strategi bertumbuh yang akhirnya akan memberikan nilai tambah agi kami dan seluruh pemegang saham," kata dia di Hotel Mulia, Selasa (7/11/2017).
Baca Juga: Ganti Nama, Kini Trada Maritime Jadi Trada Alam Minera
Dengan akuisis ini, maka TRAM akan mengambil alih 5,05 miliar saham SIE sehingga TRAM akan memiliki 99,99% saham milik SIE. Perseroan juga akan mengambil alih 999 ribu saham BDE sehingga perseroan menjadi pemilik 99,99% saham BDE.
"Baik SIE maupun BDE adalah pemegang saham langsung dan tidak langsung dari perusahaan batu bara GBU, sehingga TRAM menjadi pemilik tidak langsung GBU," jelas Ismail.
Ismail mengatakan, dana akuisisi akan mengandalkan dari dana hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue dengan target dana sekitar Rp6 triliun, serta pinjaman dari UOB Kay Hian, sebesar USD235 juta atau sekira Rp3,12 triliun. Sehingga total dana yang dibutuhkan perseroan untuk modal menjajaki bisnis tambang adalah sebesar Rp9,12 triliun.
Perseroan menerbitkan maksimal 40 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 atau sebesar Rp80,43% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. TRAM juga menerbitkan sebanyak- banyaknya 3,4 miliar Waran Seri II yang diberikan sebagai insentif bagi pemegang saham yang mengeksekusi right issue.
Baca Juga: Right Issue, Trada Alam Minera Bakal Lepas 80% Sahamnya
Dana hasil right issue, akan digunakan untuk menyuntikkan modal kepada SIE sebesar Rp1,5 triliun serta penyetoran modal kepada BDE sebesar Rp375 miliar. Sehingga total dana transisi akuisisi dan penyetoran modal kepada SIE dan BDE mencapai Rp2,47 triliun.
Selain itu, dana hasil right issue juga akan digunakan untuk pembelian sisa saham PT SMRU Utama Tbk (SMRU) sebanyak - banyaknya 6,2 miliar saham atau mewakili 49,90% saham SMRU, sebagai akibat pembelian saham secara langsung milik PT LRA dalam SMRU sebesae 50,01%.
Dana right issue akan digunakan untuk pembayaran hutang kepada Heru Hidayat dan PT Graha Resource serta UOB Kay Hian. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan anak usaha. Rencana right issue tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB yang diselenggarakan hari ini.
(Martin Bagya Kertiyasa)