JAKARTA - PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) akhirnya memboyong 100% saham PT SMR Utama Tbk (SMRU). Guna melakukan akusisi tersebut, perseroan akan melakukan penawaran tender wajib, di mana harga yang akan ditawarkan mengacu pada aturan.
Melansir keterbukaan infomasi yang diterbitkan perseroan di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (5/12/2017), perseroan membeli saham SMRU tersebut dari PT Lautan Rizki Abadi (LRA) dari PT SMR Utama.
Adapun mahar yang digunakan oleh Trada Alam, yakni sebesar Rp3,13 triliun untuk membeli 6,26 miliar lembar saham SMRU atau mewakili 50,10% saham SMRU yang dimiliki oleh LRA. Adapun saham SMRU dihargai sebesar Rp500 per saham.
Sekadar informasi, Kedua pihak telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli saham (PPJB) pada 8 September 2017 lalu. Namun, TRAM tidak menyebutkan berapa dana yang dibutuhkan untuk membeli saham SMRU tersebut.
Sekadar informasi, Trada Maritime mendapatkan suntikan dana dari beberapa bank asing untuk memperbiki kinerja keuangan mereka. Pertama, International Finance Corporation (IFC) dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU) untuk pelunasan utang sekitar USD34,9 juta.
Kedua, kesepakatan dengan Bank Mandiri Singapura terkait utang sebesar USD10 juta. Penyelesaian dengan melakukan perpanjangan atas fasilitas kredit, penjualan aset kapal MV Samudera Bangsa dan cash settlement dan Ketiga, ICBC untuk penyelesaian utang senilai USD8,26 juta.
Keempat, klaim asuransi FSO Lentera Bangsa yang sedang menghadapi arbitrase dari Svitzer Salvage B.V dengan total klaim sebesar USD17 juta.
(Martin Bagya Kertiyasa)