Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jadi Perusahaan Batu Bara, Trada Alam Minera Target Raup Laba Tahun Depan

Ulfa Arieza , Jurnalis-Selasa, 07 November 2017 |17:13 WIB
   Jadi Perusahaan Batu Bara, Trada Alam Minera Target Raup Laba Tahun Depan
RUPS TRAM. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) optimistis dapat mengantongi laba tahun depan. Pasalnya, perseroan telah mengubah haluan bisnis ke sektor pertambangan batu bara dari sebelumnya jasa transportasi laut.

Direktur Utama TRAM Soebianto Hidayat mengatakan diversifikasi bisnis ke jasa pertambangan dan energi bertujuan untuk meningkatkan performa bisnis. Sebagai langkah awal masuknya perseroan ke sektor tambang, TRAM akan mengambil alih perusahaan tambang, PT Gunung Bara Utama (GBU) secara tidak langsung melalui pemegang saham PT Semeru Infra Energi (SIE) dan PT Black Diamond Energi (BDE).

Selain itu, TRAM juga akan mengakusisi PT SMR Utama Tbk (SMRU) melalui pemegang sahamnya yaitu PT Lautan Rizki Abadi (LRA). Rencana akuisisi ini juga telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

"Dengan rencana akuisisi perusahaan tambang dan perusahaan jasa pertambangan, diharapkan tahun depan proyeksi keuangan TRAM sudah mencatatkan laba," kata dia di Hotel Mulia, Selasa (7/11/2017).

Baca Juga: Ganti Nama, Kini Trada Maritime Jadi Trada Alam Minera

Soebianto melanjutkan, kinerja perseroan yang dulunya bernama Trada Maritime ini mulai membaik. Meskipun masih menderita rugi USD5,96 juta, namun posisi itu jauh berkurang dari angka kerugian pada September 2016 yang mencapai USD13,10 juta. Perbaikan angka kerugian tidak terlepas daei pertumbuhan laba usaha sebesar 43% menjadi USD5,01 juta dari periode yang sama tahun lalu USD3,51 juta.

Targetnya, proses akuisisi dua perusahaan tambang dapat rampung tahun depan. Sehingga, TRAM akan menjadi pemilik tidak langsung dari PT Gunung Bara Utama (GBU) serta PT SMR Utama Tbk (SMRU). Dengan mengakuisisi dua perusahaan tambang, maka sektor pertambangan memiliki komposisi 80% dari bisnis perseroan. Sedangkan sisanya, sebesar 20% masih dikontribusi oleh jasa pelayaran.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement