Mantap! RI Pacu 3 Perundingan Bilateral, Mulai Chili hingga Eropa

Koran SINDO, Jurnalis
Rabu 08 November 2017 10:56 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

JAKARTA – Jelang tutup tahun 2017, pemerintah memacu penyelesaian tiga perundingan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

Perundingan tersebut, yaitu Indonesia-Chili CEPA (ICCEPA), Indonesia-European Free Trade Association/EFTA CEPA (IE-CEPA), serta Indonesia- Australia CEPA (IA-CEPA).

“Menjelang akhir tahun, ketiga perundingan dikebut agar dapat diselesaikan sesuai target,” ujar Direktur Perundingan Bilateral sekaligus Sekretaris pada ketiga perundingan tersebut, Ni Made Ayu Marthini, melalui keterangan tertulis. Perundingan Indonesia dengan Chili dalam IC-CEPA putaran ke-6 berlangsung pada 6- 10 November 2017.

Indonesia dan Chili sepakat bahwa ICCEPA dimulai secara bertahap dengan perjanjian barang (trade in goods ) terlebih dahulu. Kemudian berlanjut ke perjanjian investasi, jasa, atau lainnya sesuai dengan perkembangan pada kemudian hari. Sementara itu, putaran ke-13 perundingan Indonesia dengan EFTA (IE-CEPA) bergulir pada 7-10 November 2017. Perundingan IE-CEPA merupakan perundingan CEPA secara penuh. Artinya perdagangan jasa dan investasi juga menjadi isu yang dirundingkan.

Ketua Perunding Indonesia untuk IE-CEPA Soemadi DM Brotodiningrat menyatakan, walaupun perundingan IECEPA diupayakan selesai sesuai target, bukan berarti asal sepakat. Kedua pihak menginginkan perjanjian kredibel dan saling menguntungkan.

“Isu-isu utama yang masih memerlukan diskusi lebih lanjut adalah akses pasar untuk perdagangan barang, jasa, dan investasi. Selain itu, EFTA juga menaruh perhatian besar terhadap perlindungan kekayaan intelektual, sementara Indonesia akan mendorong isu akses tenaga kerja dan kerja sama,” kata Soemadi.

Data tahun 2016 menunjukkan total perdagangan Indonesia dengan EFTA mencapai USD3,3 miliar. Selama kurun waktu lima tahun terakhir, neraca perdagangan kedua ekonomi terus meningkat dan pada tahun 2016 Indonesia surplus USD1,2 miliar.

Pada tahun yang sama nilai investasi negara anggota EFTA di Indonesia mencapai USD 979,2 juta. Menurut Made, pada perundingan IC-CEPA dan IECEPA, kedua delegasi diperkirakan akan bersikap pragmatis dan fleksibel untuk mencapai kesepakatan sesuai target waktu.

Di sisi lain, perundingan IACEPA akan dilaksanakan pada 13-17 November 2017. Perundingan putaran ke-10 ini akan menjadi putaran terakhir karena ditargetkan selesai tahun 2017 oleh kedua kepala negara yang bertemu pada Februari 2017 lalu.

Ketua Perunding IA-CEPA Deddy Saleh mengatakan, pada putaran ke-10, kedua negara diharapkan bisa menyelesaikan isu utama IA-CEPA, khususnya terkait akses pasar di bidang perdagangan barang, perdagangan jasa, dan investasi.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya