JAKARTA - Rencana pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero) menyederhanakan kelas golongan pelanggan listrik rumah tangga non-subsidi masih menuai kontra. Meskipun pemerintah telah menjelaskan bahwa tujuan penyederhanaan kelas golongan ini bertujuan untuk mendorong produktivitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Ekonom Institute for Economic Development (INDEF) Bima Yudistira memandang bahwa upaya tersebut hanya memenuhi kepentingan pihak PLN semata. Saat ini, kata Bima, perusahaan listrik negara tersebut mengalami kelebihan kapasitas atau oversupply, di sisi lain, penjualan listrik hingga Agustus 2017 justru minus 2% padahal periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat tumbuh 6%.
"Artinya mau ngebuang listrik ke mana lagi," kata dia kepada Okezone di Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Baca juga: Penyederhanaan Golongan Listrik Dinilai "Buah" Kesalahan Perencanaan PLN
Alasan lainnya, lanjut Bima, PLN berupaya menjadikan penyederhanaan golongan listrik ini untuk mendorong perbaikan kinerja keuangan perusahaan. Sebagaimana diketahui bahwa PLN masih merugi hingga mendapatkan perhatian khusus dari Menteri Keuangan Sri Mulyani melalui surat khusus yang sempat bocor ke publik beberapa waktu lalu.