JAKARTA - Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) menilai masuknya saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dalam daftar Morgan Stanley Capital International (MSCI) Global Standard Index akan menambah minat investor asing untuk membeli saham berkode BBTN tersebut.
“Pencapaian yang diraih BTN ini tentunya tidak mudah, karena tidak sampai 100 emiten Bursa Efek Indonesia yang masuk ke dalam MSCI Global Standard Indeks. Ini membuat peluang saham BBTN menjadi bidikan investor, baik jangka pendek maupun jangka panjang,” ujar Ketua Umum AAEI Haryajid Ramelan, di Jakarta.
Menurut Haryajid, emiten yang ada dalam daftar MSCI akan masuk radar investasi glo bal yang di dalamnya terdapat investor besar seperti dana pensiun, fund manager, private equity, maupun hedge fund.
Dengan masuk radar investasi global maka biasanya investor lokal pun akan mengikuti langkah asing dalam mem beli saham emiten. “Ini peluang yang menarik bagi investor lokal untuk mengoleksi saham BBTN,” katanya.
Sementara Direktur Utama BTN Maryono menilai masuknya saham perseroan ke dalam MSCI Global Stan dard Index merupakan kepercayaan yang harus dijaga dengan meningkatkan kinerja ke uangan. Hal ini juga diyakini akan menambah minat inves tor asing untuk membeli saham berkode BBTN tersebut.
“Sebelum masuk dalam MSCI memang sudah banyak investor asing yang menjadi pemegang saham BTN. Namun, masuknya BBTN dalam indeks global pastinya akan membuat makin banyak investor asing yang berminat dengan saham BTN,” paparnya.
Menurut Maryono, masuknya saham BBTN ke dalam MSCI Global Standard Index tidak terlepas dari kinerja keuangan perseroan yang cukup positif dan pertumbuhannya melebihi industri perbankan. Kinerja tersebut juga telah membuat harga saham BBTN melonjak dari sekitar Rp1.700 pada awal Januari 2017 menjadi Rp2.980 pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
“Kami akan menjaga kepercayaan investor dengan mempertahankan kinerja yang terus tumbuh positif. Kami akan fokus menggarap pasar perumahan menengah ke bawah yang terus bertumbuh dan potensinya masih sangat besar. Ini juga untuk mendukung program sejuta rumah pemerintahan Jokowi,” ungkap Maryono. Direktur Keuangan BTN Iman Noegroho Suko menga - takan, masuknya saham BBTN dalam daftar MSCI Index akan memperluas basis investor terutama pasif investor yang biasanya berinvestasi lebih berdasarkan pada pergerakan indeks.
“Kami melihat ini merupakan langkah awal yang baik untuk perkembangan harga saham BBTN ke depan,” pa par Iman. Menurut Iman, hal ini juga menjadi tantangan bagi manajemen BTN untuk tetap bisa menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan sehingga profitabilitas bisa lebih meningkat lagi. Selain itu, perseroan juga dituntut untuk tetap menjaga kecukupan modal dan likuiditas yang berkualitas dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
Seperti diketahui, Morgan Stanley Capital International (MSCI) telah mengubah kom - posisi daftar saham-sahamnya (rebalancing). Dalam daftar baru tersebut sejumlah saham emiten asal Indonesia masuk ke dalam MSCI Global Stanard Index untuk periode November 2017 hingga Mei 2018 salah satunya saham BBTN. Indeks ini akan mulai berlaku 30 November 2017 mendatang.
(Fakhri Rezy)