JAKARTA - Kawasan Asia Tenggara menjadi kawasan favorit tujuan investasi. Bahkan, sejak dibentuknya Association of South East Asia Nations (ASEAN) yang merupakan perhimpunan bangsa-bangsa di Asia Tenggara pada tahun 1967, belum pernah ada sengketa antar negara.
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal (Kapolri) Tito Karnavian mengungkapkan bahwa kawasan ASEAN adalah kawasan salah satu kawasan yang paling aman di dunia. Konflik yang terjadi selama ini sifatnya intern yang dapat ditangani oleh pemerintahnya.
"Kenapa? Karena tidak ada konflik antar negara. Ada masalah di Marawi, Filipina Selatan, ada masalah di Papua, ada masalah di Myanmar, tapi perang antar negara tidak ada. dibandingkan dengan di North East Asia, seperti konflik yang rawan ketegangan yang ada di antara negara di Korea Selatan, Taiwan, China, dan lain-lain, " kata Tito di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/11/2017).
Baca Juga: Datangi BEI, Kapolri Tito Karnavian "Amankan" Pasar Saham
Secara tidak langsung, kondisi ASEAN yang aman memberikan keuntungan bagi Indonesia, terlebih dari sisi ekonomi. Mantan Kapolda Metro Jaya ini menyebutkan, berbagai survei internasional meramalkan Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar kelima pada 2035. Sementara pada 2045, peringkat Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar diperkirakan meningkat ke posisi empat.
"Survei-survei menunjukkan bahwa kita masuk G20, 16 besar bahkan ada survei yang menyampaikan di nomor 9. Pada 2035 diperkirakan nomor lima sebagai negara dengan perekonomian terbesar, dan di 2045 menjadi nomor empat dunia," kata dia.
Meskipun tidak berkecimpung di sektor perekonomian, Tito nampaknya paham betul tentang perekonomian Indonesia. Dia menjelaskan, Indonesia memiliki tiga faktor yang menjadi persyaratan sebuah negara dapat menjadi negara dengan perekonomian terbesar. Oleh karena itu, dia optimis ramalan tersebut bukan isapan jempol belaka.