BENGKULU - Aset dari holding perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) bidang pertambangan diperkirakan akan berkisar pada nilai Rp90 triliun.
"Ya sekitar itu, Rp90 triliun, itu nanti yang akan dimanfaatkan untuk mengelola kekayaan mineral dan batu bara di Indonesia," kata Presiden Direktur PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Budi G Sadikin, di Bengkulu, Rabu.
Saat ini, menurutnya lagi, holding BUMN tambang masih menyusun strategi perencanaan tujuan hingga jangka waktu periode tiga bulan ke depan.
Baca Juga: Penyertaan Modal Negara Inalum Nontunai, Menteri BUMN Diminta Jelaskan Holding Tambang
Sementara itu, terkait dengan target dari holding tambang dalam jangka panjang adalah membidik naik peringkat dari posisi saat ini pada angka 50-an naik hingga posisi 12 setidaknya.
Pembentukan induk usaha (holding) BUMN pertambangan diharapkan memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan, sehingga tercipta BUMN industri pertambangan yang mampu menjadi pemain regional.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno mengatakan sinergi BUMN pertambangan ini juga diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan kekuatan finansial, sehingga memudahkan pengembangan usaha khususnya di bidang hilirisasi.