JAKARTA - Proses perundingan masalah divestasi 51% saham Freeport dengan pemerintah Indonesia masih berlangsung. Yang jelas calon pembeli utama 51% saham Freeport itu adalah Holding BUMN Tambang yakni PT Indonesia Asahan Alumunium (induk holding), PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, PT Bukit Asam Tbk, dan PT Timah Tbk.
Berdasarkan catat Kementerian BUMN, saat ini jika semua aset perusahaan tambang yang tergabung dalam holding BUMN ini digabungkan maka nilainya mencapai Rp89 triliun. Jumlah aset pun semakin besar, jika holding BUMN Tambang berhasil kuasai 51% saham Freeport.
Baca Juga: Proyek Utama Holding BUMN Tambang, dari Smelter Feronikel hingga PLTU 1.000 Mw
Direktur Utama Antam Arie Prabowo mengatakan, terkait konsolidasi aset perusahaan tambang negara, akuisisi saham Freeport negara sudah punya 9,36% saham. Setelah holding terjadi, saham pemerintah itu akan dialihkan (inbreng) ke Inalum sebagai induk.
"Tapi jika dilihat aset sekarang Rp89 triliun sampai Rp90 triliun. Kalau tambah 40% jadi 51%, itu tergantung dari negosisi nanti, sekitar Rp200 triliun," tuturnya, di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/11/2017).
Baca Juga: Kementerian BUMN: Dialihkan ke Inalum, PT Timah-Antam-PTBA Tidak Perlu Tender Offer
Menurut dia, fokus holding BUMN Tambang ke depan adalah melakukan konsolidasi di antara anak usaha holding seperti Timah, Bukit Asam dan Antam. Hal ini dilakukan, karena sudah ada proyek yang akan dikerjasamakan ke depannya.
"Kita akan konsolidasi untuk pengembangan ekspansi ke depan," tuturnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)