Kontribusi Pasar Modal bagi Pembangunan Infrastruktur Nasional Perlu Didorong

Antara, Jurnalis
Senin 27 November 2017 10:27 WIB
Ilustrasi: Okezone
Share :

"ASEAN adalah salah satu kawasan yang paling aman sedunia, kenapa? Karena tidak ada konflik antarnegara. Semua orang di seluruh dunia sedang mencoba untuk berinvestasi ke Asia Tenggara, dan Indonesia salah satu pasar terbesar," ujarnya.

"Ada masalah di Marawi Filipina Selatan, ada masalah di Papua, ada masalah terorisme Asia Tenggara, ada masalah di Myanmar, tetapi perang antarnegara tidak ada," katanya menambahkan.

Menurut dia, Indonesia dengan ekonomi yang positif maka dapat menjadi negara yang dominan di kawasan ASEAN, mengingat Indonesia memiliki sumber angkatan kerja yang besar serta sumber daya alam yang melimpah.

"Pertarungan dunia saat ini adalah pertarungan ekonomi, bukan lagi militer karena sekarang ini sudah zamannya konstruktivisme. Jadi, siapa yang ekonominya kuat dia yang akan menjadi dominan. Indonesia mempunyai modal menjadi negara ekonomi yang dominan," tuturnya.

Maka itu, lanjut dia, pihaknya akan terus berupaya untuk menjaga stabilitas keamanan, dengan begitu Indonesia akan dapat memenangkan peratarungan ekonomi global.

"Jangan kita ribut di dalam, negara yang paling solid di dalam bisa memenangkan pertarungan," ujarnya.

Dengan prospek ekonomi nasional yang positif, didukung produk pasar modal yang inovatif, serta stabilitas keamanan yang terjaga maka pasar modal sebagai sumber pembiayaan dalam rangka memacu perkembangan infrastruktur di dalam negeri cukup dapat diandalkan.

Diharapkan otoritas bersama dwngan pelaku pasar modal dapat terus memacu pendalaman pasar demi memikat lebih banyak lagi perusahaan meraih pendanaan melalui pasar modal, baik dengan mencatatkan saham, menerbitkan obligasi maupun instrumen lainnya. Selain itu, partisipasi masyarakat juga dapat meningkat dengan berinvestasi di pasar modal.

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya