Ini Untung Rugi Bangun Infrastruktur Saat Ekonomi Melemah Versi Menko Darmin!

Giri Hartomo, Jurnalis
Rabu 29 November 2017 13:28 WIB
Foto: Okezone
Share :

JAKARTA - Perekonomian global saat ini tengah dalam kondisi recovery dari Keterpurukan yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan. Perekonomian di negara-negara lain pun mulai menunjukan pertumbuhan.

Khusus Indonesia, telah lebih dahulu membalikkan keterpurukan pada tahun 2016 lalu. Di mana pada saat itu, perekonomian dunia belum menunjukkan geliat positif.

Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan lebih cepatnya Indonesia membalikkan perekonomiannya dari keterpurukan adalah dikarenakan usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah. Seperti gencarnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah di seluruh daerah.

Baca juga: Menko Darmin: Ekonomi Indonesia Keluar dari Perlambatan pada 2016

"Perlambatan ekonomi dari negara negara besar di masa yang lalu perlambatannya itu cukup dalam. Cina dari 8 jadi 6,7% India juga seperti itu. Tapi kita tidak terlalu banyak turunnya dari 6 menjadi sekarang 5. Artinya ada hal hal yang kita lakukan untuk Indonesia yang membuat iramanya berbeda. Apa yang dilakukan kita pada momen itu memang mendorong betul-betul investasi di bidang infrastruktur," ujarnya dalam acara CEO Forum di Hotel Rafless, Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Menurut Darmin, ada kelebihan tersendiri membangun infrastruktur di saat kondisi perekonomian global mengalami krisis. Adalah banyaknya investor yang berminat untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur.

"Kelebihan dari itu (pembangunan infrastruktur? dalam periode perekonomian dunia yang melambat adalah investornya ada. Kalau ada mencari investor untuk industri dia akan berpikir dua kali. Tapi kalau investasi jalan tol pelabuhan yang dia tahu trek rekor kita pas dia tertarik," jelasnya.

Baca juga: 2 Tahun Lalu Diragukan, Hari Ini Jokowi Bangga Ekonomi Indonesia Membaik

Meski begitu lanjut Darmin, pembangunan infrastruktur yang masif juga akan mendapatkan kritik dari para pengamat. Karena dengan pembangunan infrastruktur dalam kondisi perekonomian global yang lemah tentunya Indonesia akan sulit untuk tumbuh walaupun hanya 1%.

"Kerugiannya, Indonesia membutuhkan kapital terlalu banyak icorenya. Sehingga para analisa akan mengatakan demikian Indonesia sulit untuk mendorong satu persen saja. Sebenarnya tidak apa karena boleh dia sekarang corenya tinggi tapi pada saat investasi disektor2 manufaktur perikanan. Pariwisata dan lain-lain icorenya akan mengecil kembali. Jadi itu fenomena temporer saja," jelasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya