JAKARTA - Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah seringkali terlena oleh hal tersebut dan menyebabkan lemahnya sektor industri di Indonesia.
Ada tiga hal yang penting dalam membangun pondasi industri di Indonesia, yaitu penguasaan teknologi, penguasaan merek dan penguasaan pasar.
“Lemahnya penguasaan teknologi, penguasaan merek dan penguasaan pasar menyebabkan Indonesia selalu menjadi pasar bagi bangsa lain, bukannya menjadi produsen. Kekayaan alam kita seringkali secara mentah di ekspor begitu saja. Sementara kita mengimpor kembali barang tersebut dalam bentuk jadi,” kata Ketua Umum pengurus pusat IA-ITB Ridwan Djamaluddin dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (30/11/2017).
Baca Juga: Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Menperin Andalkan Industri Mamin
IA-ITB ingin lebih berkontribusi dalam memperkuat kedaulatan dan kemakmuran ekonomi Indonesia dengan mendorong perkuatan dalam bidang penguasaan teknologi, manufaktur dan infrastruktur.
Keinginan tersebut untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa pemenang di sektor Industri. Sebagai bentuk nyata dari cita-cita tersebut, IA ITB kembali mengadakan forum Indonesianisme Summit pada Sabtu, 9 Desember 2017 di Ballroom Hotel Grand Sahid Jaya.
Baca Juga: Pesan Menperin kepada Lulusan Vokasi: Digital Juga untuk Industri
Dia mengatakan forum Indonesianisme Summit bertujuan untuk membangkitkan militansi semangat penguasaan teknologi, industri dan manufaktur melalui aksi terpadu sinergis (orchestrated effort) dan keberpihakan kepada hasil-hasil karya industri anak bangsa demi memperkuat brainware bangsa.
“Salah satu kunci kemenangan dari industri pada sebuah negara adalah adanya aksi terpadu sinergis (orchestrated effort) dan keberpihakan, baik dari masyarakat bangsa tersebut ataupun pemerintahnya. Hal tersebut dapat terlihat dari negara dengan Industri yang berhasil, semisal Jerman, Jepang, Korea dan China. Mereka sadar kekayaan alam yang dimiliki terbatas. Untuk itu, jalan utama untuk bertahan hidup ialah kemandirian dan penguasaan teknologi dan industri,” kata Ridwan.