Cuaca Ekstrem hingga Banjir Hancurkan 40 Ribu Ha Sawah Indonesia

Feby Novalius, Jurnalis
Senin 04 Desember 2017 18:17 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat 40 ribu hektar sawah terkena dampak hujan ekstrem hingga banjir di tahun ini. Meski begitu, ada 400 ribu ha lahan persawahan baru hingga sekarang.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, kondisi panen dan produksi beras di tahun ini tidak perlu dikhawatirkan terjadi paceklik. Pasalnya, ada 400 ribu ha lahan sawah baru yang berporduksi tahun ini.

"Kalau 40 ribu kena dampak, tetap ada suplus. Karena 400 ribu ha cetak baru. Ada suplus 360 ribu ha," tuturnya, di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (4/12/2017).

Baca juga: Jadi Produsen Dunia, Kementan Alokasikan Rp200 Miliar untuk Bibit Rempah ke Petani

Amran mengatakan, meski 40 ribu terkena dampak, tetap ada asuransi pertanian yang diberikan pemerintah. Hal ini sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo yang mengatakan petani tidak boleh rugi, untuk itu ketika terjadi banjir dan kekeringan disiapkan 1 juta ha asuransi sawah.

"Jadi kami pantau dari awal 2017 yang terkena dampak 40 ribu ha. Itu kita asuransikan lahan yang kena banjir. Untuk yang tidak dapat asuransi, kita sudah tugaskan dinas untuk memberikan bibit dan pupuk gratis kepada petani,"tuturnya.

Secara keseluruhan, kondisi pertanian utamanya beras lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Terlihat dari jumlah pasokan yang aman di mana panen Juli dilakukan sebanyak 1 juta ton sehingga produksi beras mencapai 3 juta ton atau melebihi kebutuhan beras per bulan sebanyak 2,6 juta ton.

Baca Juga: Realisasi Fisik Cetak Sawah Naik 400%, Mentan: Kenaikan Tertinggi dalam Sejarah

Selain pasokan aman, harga beras juga stabil dengan dibuatkannya Harga Eceran Tertinggi (HET). Di mana HET untuk beras medium di wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi sebesar Rp9.450 per kg dan Rp12.800 per kg.

Kemudian, di wilayah Kalimantan, Nusa Tenggara Timur dan Sumatera sebesar Rp9.950 per kg dan Rp13.300 per kg sedangkan Papua dan Maluku sebesar Rp10.e50 per kg dan Rp13.600 per kg. "Kita katakan harga sekarang aman dan stabil," tuturnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya