"Saat ini mungkin penggunaan dolar AS sekitar 80 persen dari transaksi itu. Kalau bisa diturunkan saja (penggunaan dolar) jadi sekitar 60% hingga 70% itu tentu bagus sekali. Ini akan sangat bagus karena mengurangi ketergantungan pada dolar AS," jelas Baiquni dalam acara peluncuran LCS Framework, di Gedung BI, Jakarta, Senin (11/12/2017).
Baca Juga: Swap dengan Malaysia dan Thailand, BI Targetkan Ekspor-Impor Naik 200%
"Sebetulnya dengan berlakunya local cureency ini, bisa mengurangi biaya transaksi," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Suprajarto menanggapi hadirnya LCS ini akan mempermudah transaksi antar negara dikarenakan menggunakan mata uang lokal dengan tujuan langsung kedua negara tersebut.
"Karena pakai mata uang sendiri-sendiri sekarang jadi lebih efisien, kalau selama ini problem di kurs dolar AS yang naik turun, nantikan bisa lebih efisien, cepat dan nyaman," ungkap Suprajarto dalam kesempatan yang sama.