Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ada Local Currency Settlement, BI Ajak China dan Jepang 'Kurangi Ketergantungan' Dolar AS

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Senin, 11 Desember 2017 |16:57 WIB
Ada <i>Local Currency Settlement</i>, BI Ajak China dan Jepang 'Kurangi Ketergantungan' Dolar AS
Gubernur BI Agus Martowardjojo. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Bank Indonesia meluncurkan Local Currency Settlement (LCS) Framework, yakni pembayaran transaksi perdagangan dengan menggunakan mata uang masing-masing negara. Kerjasama ini dilakukan dengan dua bank sentral negara asia lainnya, yakni Bank Negara Malaysia (BNM) dan negara Thailand yakni Bank Of Thailand (BOT).

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan ke depan kerjasama LCS tak hanya dilakukan dengan dua negara saja. Ia mengatakan akan melihat potensi dari 10 negara dengan tingkat hubungan ekspor-impor yang tinggi terhadap Indonesia.

"Soal ini kami akan lihat 10 negara yang punya hubunga ekspor-impor dengan Indonesia yang terbesar. Kami akan membuka kemungkinan untuk memperluas ini tapi diawal kita dengan Malaysia dan Thailand," ungkap Agus dalam acara peluncuran LCS di Gedung BI, Senin (11/12/2017).

Di antara ke-10negara itu disebutkan Agus, Indonesia akan mengajak China bekerjasama, kemudian dengan Jepang serta dengan negara pengguna mata uang Euro.

"Iya dong, (Indonesia-China) sekarang kan yang paling besar currency-nya dengan dolar AS. Kemudian setelah itu nanti berturut-turut dengan Euro, kemudian Jepang, yaitu yen. Tentu hubungan dengan currency lain akan kita lakukan," jelasnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement