Jelang Natal, Pasokan dan Harga Pangan di Medan Aman Terkendali

Anisa Anindita, Jurnalis
Rabu 13 Desember 2017 14:02 WIB
Sumber Foto: kementerian Pertanian
Share :

MEDAN – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melakukan rakor pangan di Kantor Wilayah Bank Indonesia yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumut. Hal tersebut merupakan rangka pemantauan ketersediaan dan pengendalian harga pangan menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

Rakor dihadiri Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Kepala  Badan Pengkajian dan Pengembangan  Kementerian Perdagangan,  wakil dari BULOG, Satgas Pangan, KPPU, para Kepala Dinas baik provinsi maupun kabupaten di Sumatera Utara, serta stakeholder terkait. 

Baca Juga: Kapolri Ancam Pelaku Kartel Bahan Pokok: Hati-Hati, Kami Mengawasi!

Dalam paparannya Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi mengatakan, secara umum ketersediaan komoditas pangan pokok/strategis nasional, seperti beras, jagung, minyak goreng, bawang merah, cabai (besar dan rawit), daging dan telur ayam ras surplus sehingga aman, namun terdapat 2 komoditas yang ketersediaan produksinya masih defisit, yaitu kedelai dan daging sapi, sehingga dipenuhi dari impor. 

Baca Juga: Kemendag Pastikan Stok Pangan Jelang Natal dan Tahun Baru di Sulut Aman

Ketersediaan produksi gula pasir defisit, namun masih bisa dipenuhi dari carry over produksi bulan sebelumnya (surplus), sehingga selama HBKN Natal-Tahun Baru diprediksi aman. 

"Kekurangan daging sapi sudah diantisipasi dengan penyediaan daging sapi/kerbau sekitar 70,66 ribu ton, terdiri dari sapi siap potong lokal 173,99 ribu ekor setara 29,60 ribu ton, sapi siap potong ekspor-impor 55,29 ribu ekor setara 11,0 ribu ton, stok daging sapi di 57 gudang importir 11,25 ribu ton, stok daging kerbau di Bulog 18,81 ribu ton," kata Agung  yang dikutip dari laman Kementan, Rabu (13/12/2017).

Baca Juga: KPPU Perbaiki 3 Hal Ini untuk Menjaga Pasokan Pangan

"Dengan total kebutuhan bulan Desember sekitar 50,5 ribu ton, maka masih terdapat surplus sekitar 20,18 ribu ton," tambah Agung. 

Sedangkan, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kemendag, Kasan, mengatakan, perlunya melakukan pemantauan dan melaporkan perkembangan harga pangan, serta hambatan distribusi dan jumlah stok. 

"Kita juga perlu memastikan bahwa pelaku usaha tidak menaikan harga secara tidak wajar dan tidak menimbun barang," ujar Kasan. 

Untuk menjaga ketersediaan pangan masyarakat, Ketua Satgas Pangan menghimbau agar para pedagang tidak melakukan penimbunan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya