Dari pencapaian tersebut, sebesar 3,08 juta unit atau lebih dari 75% di antaranya mengalir dalam bentuk KPR Subsidi. Angka tersebut setara dengan nilai KPR Subsidi sebesar Rp110,45 triliun. Sisanya atau sebesar Rp119,76 triliun didistribusikan dalam bentuk KPR nonsubsidi.
Adi menjelaskan, Bank BTN juga menyediakan fasilitas KPR Mikro bagi para pekerja informal lainnya. Fasilitas tersebut sebagai wujud komitmen Bank BTN menjangkau lebih banyak masyarakat untuk memiliki rumah, terutama kalangan masyarakat menengah ke bawah.
Melalui fasilitas KPR BTN Mikro, para pekerja informal bisa memiliki rumah dengan plafon kredit maksimal Rp75 juta dan tenor 20 tahun. KPR BTN Mikro juga menawarkan skema pembiayaan dengan besaran uang muka dan angsuran yang disesuaikan dengan kemampuan pekerja.
"Langkah ini juga sejalan dengan inklusi keuangan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia mengakses layanan perbankan," imbuhnya.
(Widi Agustian)