JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengaku bumi ini semakin hari semakin panas dikarenakan efek pemanasan global. Oleh karena itu, berbagai negara dunia berkomitmen untuk menjaga bumi melalui renewable dan penghematan energi.
Menurut Jonan, untuk Indonesia sendiri memiliki komitmen untuk menerapkan 23% renewable energy pada tahun 2025 mendatang. Hal tersebut merupakan implementasi dan komitmen Indonesia dalam menyelematkan bumi sesuai perjanjian di Paris.
"2015 Indonesia ikut Konfrensi 21 di Paris. Saat itu, Presiden Jokowi komit bahwa 23% energi mix atau semua energi itu dari Energi Baru Terbarukan (EBT). Itu juga untuk antisipasi bahwa kami sudah lama gunakan batubara," ujarnya dalam acara 2017 Asia Pasific Interfaith Youth Peace Camp di Kantor Pengurus Pusat Muhamadiyah, Jakarta, Jumat (15/12/2017).
Baca Juga: Bunga Pinjaman Bank Tinggi, Pengembangan Energi Terbarukan Terkendala
Menurut mantan Menteri Perhubungan tersebut salah satu upaya dalam mengejar target 23% tersebut, pihaknya akan melakukan pembangunan pembangkit listrik dengan EBT. Yang mana pembangunan EBT ini dengan memanfaatkan tenaga angin maupun matahari.
Dari sisi transportasi, pemerintah juga berencana mengurangi emisi polusi udara akibat asap kendaraan. Salah satu caranya dengan fokus mengembangkan transportasi listrik yang lebih ramah lingkungan.
"Kita sudah bangun micro hydro, wind power (tenaga angin). Kecil-kecil tapi terus kita dorong karena teknologi semakin murah ke depannya," jelasnya.
Baca Juga: Pergeseran Energi Fosil ke Terbarukan Jadi Fokus Dunia
Selain itu, Jonan mengajak para pemuda untuk bersama-sama untuk menyelamatkan bumi yang semakin hari semakin panas karena pemanasan global. Salah satu caranya adalah dengan penggunaan energi yang efektif.
"Kita mulai agenda untuk tingkatkan awareness soal energi konservasi. Pilih, matikan, cabut. Pilih yang hemat energi. Matikan kalau enggak dipakai. Dan cabut kalau enggak digunakan," jelasnya.
Baca Juga: Dirut Pertamina: Target Energi Terbarukan 23% Harus Ditinjau Kembali
Menurut Jonan, penghematan satu kWh listrik sangat penting untuk menyelematkan bumi dan penghematan energi. Karena menurutnya, untuk menghasilkan 1 kWh listrik sangat sulit dan membutuhkan dana yang tidak sedikit.
"Ingatlah, reducing 1 kwh kasih itu lebih gampang dari menghasilkan 1 kwh. Jangan kemana-mana untuk nothing. Itu contoh hemat energi," jelasnya.