SURABAYA – Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi IB, II, serta Seksi III (sepanjang Krian). Tiga seksi yang diresmikan tersebut merupakan seksi pamungkas dengan total panjang 34 kilometer.
”Kita meresmikan jalan tol yang tersisa sejak seksi pertama Waru-Krian operasi pada 2014. Ini adalah seksi pamungkas dan selanjutnya saya berharap Jalan Tol Trans Jawa bisa selesai nantinya,” katanya di Surabaya.
Jokowi menegaskan, setiap bulan akan mengusahakan ada peresmian jalan tol baru di Indonesia. Targetnya dari Merak sampai dengan Banyuwangi bisa terbangun sepanjang 1.167 km hingga 2019. ”Saat ini yang terbangun atau operasi baru separuhnya atau sepanjang 591 km. Kita tertinggal jauh dengan negara lain, maka akan terus kita kejar untuk menaikkan daya saing kita,” ujarnya.
Baca Juga: Jokowi: Tiap Bulan Bakal Ada Peresmian Tol!
Jokowi mengungkapkan, saat ini untuk jalan tol yang masih dalam tahapan persiapan sepanjang 171 km. Sedangkan yang sedang konstruksi sepanjang 433 km. ”Semua hampir siap. Tinggal kita resmikan, yang jelas itu tadi dari Merak sampai Banyuwangi sudah harus selesai,” katanya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna mengatakan, untuk tarif sudah ditetapkan sebesar Rp36.000 atau Rp1.050 per kilometer. ”Pertimbangannya ada tiga memperhitungkan investasi maupun kemampuan bayar. Itu tarifnya relatif sampai Mojokerto,” ungkapnya.
Baca Juga: Resmikan Tol Sumo, Jokowi: Kalau Stok Infrastruktur Masih Rendah Kita Akan Kalah Bersaing
Jalur tol ini, ungkap Herry, merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa menghubungkan Merak sampai dengan Banyuwangi. ”Saat ini kita juga sudah bisa menyambungkan dari Surabaya hingga ke Jombang sepanjang 76 km. Tentu kita harapkan ini akan mengurangi kemacetan dan memberikan efisiensi yang besar,” ujarnya. Herry menambahkan, nanti jalur tol ini akan bergerak ke kawasan industri termasuk melewati akses pelabuhan.
Tiga seksi jalan tol ini memiliki panjang 15,5 kilometer (km) terdiri dari tiga seksi di antaranya Seksi IB 4,3 km (sepanjang western ring road ), Seksi II 5,1 km (western ring road -Driyorejo), serta Seksi III 6,1 km. Tol yang dibangun biaya investasi senilai Rp4,9 triliun.
Di tempat sama, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengapresiasi pemerintah pusat yang mampu merealisasikan penyelesaian Jalan Tol Surabaya- Mojokerto. Jalan tol ini, kata Soekarwo, merupakan proyek lama yang dimulai sejak tahun 1994.
”Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden karena bisa merealisasikan pembangunan jalan tol AUMO yang tersisa tiga seksi dari total lima seksi yang ada,” ungkapnya. Dia juga berharap pemerintah pusat bisa merealisasikan pembangunan jalur tol lintas selatan yang mampu merespons lahirnya industri baru di sekitarnya.
Baca Juga: Ambil Porsi 30,98%, Bank BNI Biayai Tol Surabaya-Mojokerto Rp1,08 Triliun
Dorong Riset Mobil Listrik ke Sektor Industri
Seusai meresmikan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto, Presiden Joko Widodo mencoba menjajal mobil listrik besutan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Menurutnya, pemerintah akan terus mendukung produk-produk penelitian untuk bisa masuk ke sektor industri. ”Untuk mobil listrik yang jelas akan kita dukung supaya bisa masuk sektor industri. Ini memang tidak mudah namun kita akan berusaha terutama secara harga bisa masuk ke pasar dan bersaing,” ucapnya.
Dia menambahkan, mobil listrik yang diciptakan para peneliti di Indonesia akan didukung pemerintah. ”Termasuk mobil Esemka. Semuanya kita dukung supaya bisa masuk ke sektor industri,” katanya. Mobil listrik yang dijajal Jokowi dikemudikan oleh petugas Paspampres di area Jalan Tol Surabaya-Mojokerto. Mobil ini bernama Ezzy besutan dosen ITS, Nur Yuniarto dan timnya. Mobil ini mampu melaju dengan kecepatan 60-100 kilometer per jam dan memiliki kapasitas daya listrik hingga 20 kilovolt.
(Ichsan amin)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)