KARANGASEM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan panitia penyelenggara Pertemuan Tahunan IMF-WB atau Meetings Team Secretariat (MTS) dari Amerika Serikat akan datang ke Bali pada Januari 2018untuk memantau perkembangan Gunung Agung.
"Panitia dari Washington DC akan datang ke sini untuk menghapus image bahwa Bali adalah tempat yang tidak aman," kata Sri Mulyani usai mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Agung di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Jumat (22/12/2017).
Baca Juga: Pastikan Bali Aman, Sri Mulyani hingga Luhut Foto Bareng Belakangi Gunung Agung
Kedatangan Meetings Team Secretariat (MTS) IMF-WB ke Bali tersebut direncanakan pada 29 Januari sampai dengan 9 Februari 2018 untuk melakukan pembahasan bersama Panitia Nasional terutama terkait aspek keamanan dan mitigasi risiko atas aktivitas Gunung Agung.
Sri Mulyani mengatakan pertemuan tahunan internasional tersebut sangat penting untuk diselenggarakan di Bali karena bisa mendukung kegiatan di wilayah sekitar, terutama sektor pariwisata yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian.
"Kami akan tetap menjaga keamanan masyarakat dan tetap optimis untuk menyelenggarakan kegiatan ekonomi disini," katanya.
Baca Juga: Menko Luhut-Sri Mulyani Yakinkan Bali Aman, Pertemuan IMF-World Bank Siap Digelar
Meski keadaan Bali dalam kondisi aman, Sri Mulyani memastikan Panitia Nasional akan terus memonitor aktivitas Gunung Berapi dan selalu berkomunikasi dengan Meetings Team Secretariat (MTS) di Amerika Serikat, agar agenda internasional tersebut bisa berjalan lancar.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani ditemani oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan selaku Ketua Panitia Nasional dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo.
Setelah melakukan serangkaian rapat terbatas dan melakukan pemantauan terhadap kondisi Gunung Agung, pemerintah memutuskan untuk tetap menyelenggarakan Pertemuan Tahunan IMF-WB di Nusa Dua, meski kondisi gunung tersebut masih berstatus siaga IV atau Awas.
Meski demikian, status Awas hanya berlaku pada radius 8-10 km dari Gunung Agung. Di luar area tersebut, semua aktivitas di wilayah Bali berjalan normal sehingga aman untuk aktivitas kunjungan wisatawan.
Untuk penyelenggaraan acara yang berlangsung pada Oktober 2018 tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai persiapan, termasuk membangun infrastruktur di Bali yaitu pembangunan underpass ke Bandara, Tanjung Benoa Cruise Terminal dan Tempat Pembuangan Akhir Suwung.
(Dani Jumadil Akhir)