"Saya melihat bahwa faktor confident terhadap ekonomi domestik itu banyak berperan," ungkap Agus di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (3/1/2018).
Agus mengatakan hal ini terlihat dari dana asing yang masuk ke pasar modal selama 2 minggu terakhir mengalami peningkatan. Ini juga berperan terhadap tersedianya valuta asing (valas) sehingga faktor domestik lebih berperan.
"Jadi saya ingin respons kalau Rupiah itu terjadi penguatan secara umum karena ekonomi nasional dalam kondisi baik. Kondisi di luar negeri memang ada risiko, dan risiko itu antara lain adalah resiko karena (penetapan peraturan) pajak di AS," jelasnya.
Baca Juga: Dolar AS Terperosok, Rupiah Langsung Terbang ke Rp13.498/USD
Seperti diketahui, pada akhir Desember lalu Bank Sentral AS telah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dan pada tahun ini akan kembali menaikkan suku bunga sebanyak 3 kali sehingga ia harus diwaspadai lagi agar tidak mengguncang kinerja keuangan Indonesia.