Terdapat tiga faktor yang akan mendorong pertumbuhan uang yang diedarkan, yakni daya pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan nilai tukar rupiah. Suhaedi mengatakan ketiga parameter itu menunjukkan perbaikan pada 2018.
Selain itu, kata Suhaedi, secara spasial, pertumbuhan ekonomi di daerah juga meningkat dan mendorong pertumbuhan uang beredar.
Baca Juga: Rekomendasi BPK soal Pemusnahan Uang: Distribusikan Uang Logam Secepatnya!
Jika merujuk pada realisasi 2017, pertumbuhan uang yang diedarkan telah mencapai 13,4% menjadi Rp694,8 triliun. Pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
BI juga melihat terdapat faktor sentimen masyarakat yang ingin menukarkan uangnya dengan uang emisi terbaru yang dikeluarkan pada akhir 2016.