Proyeksi Sektor Migas 2018: Gross Split Bakal Dorong Investasi Hulu

Martin Bagya Kertiyasa, Jurnalis
Selasa 09 Januari 2018 20:17 WIB
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) mencatat beberapa prestasi yang cukup membanggakan pada 2017. Salah satunya adalah pengambilahan Blok Maham yang masih memiliki cadangan minyak yang besar.

Pengamat ekonomi energi dari UGM Fahmy Radhi mengatakan, catatan lainnya adalah berubahnya cost recovery menjadi gross split. Menurutnya, lewat konsep gross split tersebut banyak fasilitas perpajakan dan non-perpajakan yang tersedia, sehingga investor memiliki pilihan yang lebih beragam.

"Waktu yang dibutuhkan untuk eksploitasi dan eksplorasi akan lebih singkat, dan itu akan meningkatkan profit perusahaan tambang," kata dia kala dihubungi Okezone di Jakarta.

Dia melanjutkan, dengan skema gross split maka dapat meningkatan produksi minyak dan gas yang pada gilirannya kaan mendorong hulu migas. Dengan demikian, maka dapat meningkatkan pendapatan negara. "Untuk gas saya kira kenaikannya bisa 20% untuk minyak karena terbatas, dan kerap mengalami penurunan mungkin hanya naik 5%-10%," jelas dia.

Baca Juga: Rapor Kinerja ESDM Sektor Migas di 2017, Merah atau Hijau?

Meski demikian, dia mengatakan masih banyak sumber-sumber minyak yang belum dieskplorasi, terutama di daerah pantai atau laut. Karenanya, guna lebih menarik pada lahan migas, pemerintah perlu meningkatan beberapa fasilitas. "Entah itu pajak atau menyederhanakan perizinan yang terlalu banyak. Saya berharap ada investasi satu atap untuk hulu migas," katanya.

Selain itu, dia menilai dengan adanya skema gross split maka tidak perlu lagi membebani APBN dengan cost recovery. Dengan demikian, diyakini ada penurunan cost recovery yang cukup besar.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya