Menurutnya, ke depan pekerja juga tidak mesti ke kantor. Malahan, perusahaan yang memiliki kantor-kantor besar mesti hati-hati terhadap perkembangan industri 4.0, karena di manapun sekarang sudah bisa kerja.
"Anak saya kalau sudah pegang dawai, kalau tengah malam jam 1-2. Dia bilang saya bukan main. Saya kerja, Pak. Kerja pun tidur gelongsor di lantai itu kerja. Gak perlu kantor sudah bisa menjangkau ke seluruh dunia, negara," tuturnya.
Hal ini juga berlaku pada aset. Di era industri 4.0 pengusaha yang dulu senang memiliki aset besar, sekarang beralih ke brand value. Hal-hal ini harus semua ketahui, bahwa kita dihadapkan dengan kemajuan digitalisasi yang begitu sangat cepat.
"Saya mau ini disampaikan ke semua, harus siap karena ada transisi teknologi. Saya kira itu yang bisa disampaikan. Mari kerja sama-sama membangun negara agar tidak ketinggalan," tandasnya.
(Fakhri Rezy)