Dukungan terhadap KTM ini ditunjukkan melalui pengalokasian anggaran pembangunannya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), APBD, swasta, Dana Desa, serta masyarakat secara kolaboratif. Khusus APBN, tidak kurang dari Rp92,4 miliar telah dianggarkan untuk membangun dan mengembangkan kawasan transmigrasi ini. Sedangkan anggaran Kemendesa PDTT melalui Direktorat Jenderal PKTrans Tahun 2018 kurang lebih sebesar Rp2 miliar.
Menurut Eko, KTM Mesuji merupakan salah satu dari 13 KTM yang telah mampu memberikan kontribusi beras Indonesia sebanyak 766.000 Ton per Tahun. Implementasi Kewirausahaan Pertanian Terintegrasi di KTM Mesuji didasari oleh pelaku industri pertanian di kawasan ini.
Dengan sawah seluas 41.354 hektar (Ha) dan produksi 210.903 ton (dalam 1,5 masa tanam), dapat dihitung pendapatan petani dari on farm rata-rata sebesar Rp2.9 juta per bulan. Itu lebih tinggi dibandingkan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kabupaten Mesuji Rp1,9 juta per bulan.
Hal itu belum termasuk pendapatan dari pertanian komoditas lainnya yaitu Jagung dengan luas tanam 3.480,5 Ha, Karet dengan luas taman 27.853 Ha, dan Sawit dengan luas tanam 22.029 Ha.
(Martin Bagya Kertiyasa)