5 Kendala Generasi Milenial Gagal Punya Rumah, Kebanyakan Mikir hingga Takut Ditipu

HaloMoney, Jurnalis
Selasa 30 Januari 2018 17:00 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

JAKARTA - Walaupun properti terhitung sebagai investasi yang menjanjikan untuk masa depan, masih banyak anak-anak milenial belum berani membeli properti. Padahal sebenarnya, investasi properti bisa memberikan keuntungan hingga berkali-kali lipat.

Investasi properti dapat memberikan keuntungan yang menggiurkan dari peningkatan harganya yang terjadi setiap tahun. Jika properti tersebut disewakan, kamu bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari properti tersebut.

Tak heran bila banyak yang menjadikan investasi jenis ini sebagai modal pensiun di hari tua. Apalagi saat ini kebutuhan tempat tinggal, terutama di lokasi strategis, kian hari semakin tinggi sehingga investasi properti ini dianggap tetap menjanjikan.

Sayangnya, masih banyak kaum muda atau milenial belum berani investasi properti. Banyak alasan mengapa milenial tidak memiliki rumah dan tidak mau berinvestasi properti. Selain bergaya hidup boros, mereka masih menunda memiliki properti, sebut saja rumah. Semakin ditunda akhirnya mereka benar-benar tidak bisa memiliki rumah karena harga rumah setiap tahun terus naik.

Berikut ini sejumlah alasan mengapa milenial selalu menunda membeli properti sehingga sulit memiliki rumah untuk sekadar menjadi tempat tinggal mereka, seperti dikutip dari UrbanLife.id.

1. Terlalu lama menganalisa, takut kemahalan

Anak-anak milenial sering khawatir dalam mengambil keputusan untuk membeli properti, misalnya rumah atau apartemen. Akhirnya mereka menghabiskan terlalu banyak waktu untuk meneliti dan melakukan analisis harga, dan terlalu lama membandingkan harga dengan fasilitas properti.

Akhirnya mereka tidak kunjung membeli properti karena merasa belum memiliki pilihan yang tepat. Padahal properti memiliki banyak pilihan.

Jika saat ini kamu mencari rumah tapak atau residensial, cukup pastikan kamu membeli rumah di daerah yang memiliki akses mudah ke transportasi publik seperti busyway dan commuter line, jika kamu bekerja di Jakarta.

Dari sisi jenis properti, kamu tidak harus membeli properti baru. Jika kamu takut kemahalan, coba saja membeli properti dengan cara lelang. Maklum banyak properti yang dijual secara lelang sehingga harganya cukup miring dari properti second, apalagi properti baru.

Baca juga: Kiat Membeli Rumah Secara Lelang: Cara dan Untung Ruginya

Cara lain agar kamu tidak membeli properti yang kemahalan dari harga seharusnya, kamu perlu rajin melakukan riset pasar properti di daerah yang menjadi incaranmu. Selain itu, kamu sering mencari informasi dari para ahli atau agen properti yang cukup berpengalaman.

2. Bingung dengan jenis properti yang sesuai kebutuhan

Sebagian milenial masih bingung untuk memutuskan memilih jenis properti yang cocok dengan kebutuhannya. Apakah membeli rumah atau apartemen yang masih di kawasan perkotaan?

Dengan membeli apartemen yang lokasinya masih di kawasan perkotaan, kamu akan mendapatkan unit hunian yang kecil, tapi lokasinya dekat dengan tempat kamu bekerja. Sedangkan jika kamu membeli hunian yang lokasinya jauh, kamu bisa mendapatkan tanah atau bangunan yang lebih luas.

Jangan lupa melihat biaya unit apartemen. Jangan sampai kamu terbebani biaya apartemen yang cukup banyak sehingga kamu mengalami masalah keuangan di kemudian hari.

Baca juga; Biaya-biaya yang Akan Kamu Keluarkan Jika Tinggal di Apartemen

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya