Membaiknya pertumbuhan kredit optimis akan diikuti dengan meningkatnya kualitas kredit yang akan tercermin pada penurunan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) sehingga trend penurunan biaya pencadangan yang disisihkan industri perbankan untuk menutupi kredit bermasalah masih akan terus berlanjut sepanjang 2018.
Turunnya biaya pencadangan akan berdampak positif bagi laba bersih perbankan, Sekuritas milik negara ini memperkirakan laba bersih perbankan sepanjang 2018 bakal tumbuh sekitar 14% - 15%. Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan rata-rata perusahaan di pasar dengan proyeksi Earning Per Share (EPS) yang tumbuh sekitar 12% - 13%.
Pendapatan bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) perbankan pada tahun ini diperkirakan tumbuh lebih stabil dengan ekspektasi Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day Repo Rate pada tingkat 4.25% atau ada kecenderungan naik mengikuti langkah The Fed untuk menjaga stabilitas nilai tukar.
Bank Mandiri, BNI dan BRI akan diuntungkan dari sejumlah proyek infrastruktur yang tengah digenjot oleh pemerintah melalui BUMN konstruksi. Bahana Sekuritas memperkirakan laba bersih Bank Mandiri akan tumbuh paling tinggi diantara empat bank terbesar lainnya dengan proyeksi sekitar 20% pada tahun ini, didorong oleh akselerasi pertumbuhan kredit dan normalisasi biaya cadangan.
(Fakhri Rezy)