JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan optimistis ekspor produk kayu nasional pada 2018 akan meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sekjen KLHK Bambang Hendroyono mengatakan dalam lima tahun terakhir ekspor produk kayu nasional cenderung mengalami peningkatan, misalnya pada 2012 sebesar 6 miliar dolar AS meningkat menjadi 11 miliar dolar AS pada 2017.
"Memasuki 2018, pada bulan Januari saja ekspor produk kayu telah menghasilkan sebesar 1 miliar dolar AS, sampai akhir 2018 bisa mencapai 12 miliar dolar, minimal," katanya, sebagaimana disalin dari Antara, pekan lalu.
Dia mengatakan, ekspor produk kayu tersebut dipastikan akan meningkat terus, apalagi angka tersebut belum termasuk dari kayu bulat. Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Indroyono Soesilo mengatakan, pihaknya siap mendukung permintaan Presiden Joko Widodo untuk mendorong peningkatan ekspor nasional dari sektor kehutanan.
Dia mengungkapkan, kinerja ekspor produk kayu nasional selama lima tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang mana pada 2012 sebanyak 10,02 miliar dolar AS naik menjadi 10,77 miliar pada 2014, kemudian meningkat lagi menjadi 10,94 miliar pada 2017.
Komoditas produk kayu yang diekspor meliputi kertas, kayu lapis, bubur kertas (pulp), furnitur kayu, kayu olahan, serpih kayu, kerajinan kayu, veneer, bangunan prefeb, partikel board dan produk kayu lainnya.